Senin, 27 Desember 2010

Komunikasi Ruang

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Pengertian Komunikasi Nonverbal

            Yang dimaksud komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan tidak dengan menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menngunakan gerak tubuh, sikab tubuh,vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, expresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan.atau dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian disekeliling situasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.dengan komunikasi nonverbal orang dapat mengekspresikan perasaannya melalui espresi wajah dan nada atau kecepatan bicara. Misalnya seorang pemimpin berbicara dengan suara yang keras dan wajah yang merah padam,itu menandakan bahwa pimpanan tersebut sedang marah pada karyawaan tersebut.
             Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah dapat diidentifikasikan seluruhnya tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa cara kita duduk, berdiri, berjalan, berpakaian, semuanya itu menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap-tiap gerak yang kita buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan, bahkan keadaan psikologis kita.misalnya gerakan-gerakan yang mengerutkan alis, mengigit bibir, menunjukkan dengan  jari, tangan dipinggang, melipat tangan bersilang didada ssemuanya mengandung arti tertentu.ada pribahasa yang mengatakan apa yang kamu katakana dengan keras tidak dapat didengar orang, tetapi tanda-tanda diam seperti anggukan kepala, rasa kasih sayang,kebaikan, rasa persaudaraan, didengar oleh orang yang lain merupakan pesan yang nyata dan jelas.
            Arti dari satu komunikasi nonverbal dapat diperoleh melalui hubungan-hubungan komunikasi verbal dan nonverbal. Atau dengan kata lain komunikasi verbal lebih mudah diintepretasikan dengan melihat tanda-tanda nonverbal yang mengirimi komunikasi nonverbal tersebut.komunikasi nonverbal dapat memperkuat dan menyangkal komunikasi verbal. Bila ada ketidaksejahteraan antara komuniksi nonverbal dengan verbal seseorang khususnya lebih percya pada nonverbal

BAB II
PEMBAHASAN

A.KOMUNIKASI RUANG 

            Penggunaan ruang atau jarak memainkan peranan tartentu dalam komunikasi manusia.Edward Hall talah banyak memperluas pemahaman kita tentang cara penggunaan ruang dalam komunikasi tatap muka.Hall mengemukakan bahwa ada empat macam jarak yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dia mengatakan bahwa jarak tertentu tergantung kepada bagaimana perasaan kita terhadap orang lain dalam kontek pembicaraan dan tujuan pribadi kita. Daerah jarak ini hanya menjelaskan tingkah laku orang Amerika mungkin tidak penting bagi kebudayaan lain.pembagian jarak tersebut adalah sebagai berikut:

a.      Jarak yang menunjukkan keintiman
Menurut hall jarak keintiman ini mulai dari kontak kulit sampai jarak 18 inci. Kenbanyakan dapat dilihat bahwa kontak bagi jarak intim ini adalah untuk interaksi dengan orang-orang yan kita merasa dekat secara emosional dan untuk situasi yang lebih bersifat pribadi seperti memperlihatkan perasaan senang, kasih sayang dan perasaan melindungi. Jarak intim juga mungkin terjadi dalam keadaan yang kurang intim seperti menugunjungi  dokter gigi.penata rambut dan dalam pertunjukan atletik. Membiarkan orang bergerak kearah daerah intim,biasanya sebagai tanda kepercyaan suatu indikasi yan menunjukan bahwa orang tersebut ingin mengurangi pembelaan atas dirinya. Sebaliknya bila seorang melanggar area pribadi kita tampa persetujuan kita biasanya merasa terancam.ini menerangkan bahwa ketidaksamaan, kadang datang saat memasuki tempat yang penuh sesak seperti di bis,dielevator bersama orang yang tidak dikenal.pada waktu seperti ini standar tingkah laku dalam masyarakat cendrung untuk menghindari kontak satu sama lain yang disebabkan oleh situasi tersebut.
      Dalam situasi kenal mengenal saat yang kritis dapat terjadi bila seorang dari suatu pasangan mula-mula bergerak kearah daerah intim yang lain.jika partner yang didekati. tidak mundur, ini biasanya merupakan tanda, hubungan bergerak ke arah tahap yang baru. Tetapi sebaliknya jika reaksi yang terjadi menarik jarak yang lebih besar, orang yang mulai duluan mendapatkan pesan bahwa belum pada waktunya lebih intim.

b, jarak pribadi atau personal
      daerah jarak yang kedua adalah jarak daerah pribadi atau jarak personal yang berkisar dari 45 cm sampai 135 cm. bila suatu pasangan berada ditempat pesta dan tiba-tiba datang seorang teman yang berlainan jenis kelaminnya mendekati salah seorang  mereka, maka partnernya yang lain mungkin merasa tidak senang. Perpindahan memasuki daerah pribadi biasanya dilakukan untuk maksud melakukan percakapan yang lebih brsifat pribadi dan tidak sebagai kenalan biasa. Daerah pribadi yang agak jauh adalah berkisar antara 85 cm sampai 135 cm. itulah daerah yang diluar jangkauan orang.

b.      Jarak social
Daerah yang ketiga adalah daerah hubungan social yang berkisar antara 135 cm sampai 4 m. dalam jarak ini bermacam-macam komunikasi dapat terjadi seperti komunikasi dalam bisnis. Dalam jarak  yang agak rapat atau antara 1,35m sampai 2,25 m biasanya percakapan antara pembeli dan penjual  atau jarak orang yang berkerja bersama-sama. Kebanyakan orang ,tidak senang apabila petugas penjualan datang dekat pada sipembeli. Jarak social yang agak jauh seperti dari 2,25 m sampai 4m digunakan dalam situasi yang lebih formal atau tidak bersifat personal seperti jarak yang biasa digunakan antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi. Duduk dengan jarak begini jauh berbeda dan kurang rileks dibandingkan untuk duduk berkeliling kursi pimpinan dengan jarak yang lebih dekat.

d.      Jarak umum
Jarak yang paling jauh dalam komunikasi dinamakan jarak umum yaitu lebih dari 4m. jarak umum yang terdekat biasanya digunakan guru di depan kelas. Jarak umum yang terjauh adalah 8 m yang menjadi komunikasi dua arah sulit dilakukan.dalam beberpa hal adalah penting menggunakan jarak umum seperti melakukan pembicaraan terhadap kelompaok yang agak banyak dan dalam keadaan lain jarak umum ini digunakan apabila orang tidak tertarik untuk mengadakan dialog.
      Dalam kebanyakan situasi orang menghormati daerah pribadi masing-masing. kita dapat melihatnya pada saat berjalan-jalan ditempat umum. Ketika kita menjumpai tempat orang lain,perhatikanlah bagaimana mereka bergerak sedikit beberapa fase dari kita. Orang-orang asing biasanya memelihara kontak mata jarak dekat kalau seandainya mereka mempunyai maksud tertentu seperti, meminta informasi, meminta bantuan,meminta tanda tangan, dan meminta bahan-bahan yang dibagikan.
Menerut Mehrabian ada keuntungan yang bersifat psikologis dari teritori atau daerah pribadi seseorang. Misalnya sering kita dengar adanya keuntungan suatu tim olahraga bertanding didaerah sendiri dibandingkan main didaerah lawan, begitu juga halnya dalam organisasi, sering terjadi pertengakaran mengenai teritori ini antara satu pimpinan dengan pimpinan yang lain. Misalnya seorang pemimpin telah menjadwalkan rapat untuk mendiskusikan suatu yang penting pada tempat dalam teritorinya. Sehari sebelum rapat, anggota rapat datang kepada kantor pimpinan untuk memindahkan tempat rapat dan akhirnya dipilihlah kantor baru dari manager baigan lain. Walaupun pada kantor baru ini tak memungkinkan orang untuk duduk secara berinteraksi namun adanya keinginan orang untuk mempertahankan atau untuk memperoleh keuntungan psikologis dari teritori masing-masing.
Ada tiga teritori yang berhubungan dengan teritori dan status dalam organisasi. Karyawan yang mempunyai status yang lebih tinggi biasanya:
v     Mempunyai teritori yang lebih besar.
v     melindungi teritori dengan lebih baik.
v     Melanggar teritori karyawan yang lebih rendah statusnya.[1]
      Aturan lain yang tidak dinyatakan tentang ruangan,digambarkan dikala dua orang sedang berdiri, berbicara bersama dalam umum. Mereka umumnya berdiri dalam suatu cara atau dalam sedemikian rupa,dimana mereka menganggap tanah mereka berdiri sebagai daerah bersama untuk sementara dan orang lain tidak akan melanggarnya. Jika dua orang langganan sedang berdiri dalam suatu pembicaraan di gang sempit, dan dalam anda menghampiri dan melewati mereka di gang itu, anda akan berusaha melewati kelompok yang berbicara itu dengan menundukkan kepala anda sebagai tanda anda melaluinya. Ika perlu untuk datang antara dua orang yang berada dalam pembicaraan, anda melakukannya dengan lebih dahulu meminta maaf, jika anda tidak melakukan itu, anda akan dianggap kasar dan kampungan.
dalam suatu pertemuan staff tidak jarang untuk seorang manager untuk memilih suatu tempat duduk yang menyatakan ststus yang lebih tinggi. Dan akan hampir selalu secara otomatis untuk mengambil suatu kursi yang di ujung yang berada di kepala meja. Jika pertemuan itu didam kantornya, dan dia tinggal di belakang mejanya denagan staffnya duduk di mukanya, ini adalah suatu contoh yang extrim dari penjagaan jarak seorang yang berkuasa dengan staffnya. (tentu saja beberapa kantor demikian kecilnya dan demikian sesaknya,sehingga tidak banyak pilihan untuk pengaturan tempat duduknya. Bagaimanapun manager juga harus sadar tentang bagaimana sikap-sikap itu di komunikasikan dan membuat sebaik mungkin pengaturannya pasilitas-fasilitas yang tersedia).
Kalau dua orang bersaingan,mereka akan duduk saling berhadapan; sedang jika mereka berharap untuk berkerja sama dengan mereka cendrung untuk duduk berdampingan. Untuk pembicaraan yang biasa mereka mungkin  duduk pada sudut-sudut yang sama. Ini juga Nampak dalam kebanyakan pertemuan-pertemuan dan perundingan,dikala mereka serupa sedang duduk saling menghadap satu sama lain melalui meja konferensi.[2]


B.     PROXIMITY
            Setiap budaya menpunyai ciri khas dalam mengkonseptualisasi ruang,baik di dalam rumah,di luar rumah,maupun ketika berhubungan dengan orang lain.
            Edward T.hall (antropolog),mengemukakan istilah proxemics sebagai bidang studi yang mengkaji persepsi manusia atas ruang (pribadi dan social), yaitu cara manusia menggunakan ruang dalam komunikasi. Beberapa ahli lainnya memperluas konsep proksemika ini dengan memperhitungkan seluruh lingkungan fisik yang mungkin berpengaruh terhadap proses komunikasi seperti iklim, percahayaan, dan kepadatan penduduk.[3]
Proximmiti adalah kode nonverbal yang menunjukkan kedekatan dari dua objek yang mengandung arti. Proximity dapat dibedakan atas territory atau zone.
Selain kedekatan territory , ada juga beberapa ahli yang melihat dari sudut ruang dan posisi, misalnya posisi meja dan tempat duduk. (1961) dalam bukunya leadership and group geography menemukan, bahwa para pemimpin yang duduk di depan meja segi empat persegi panjang, cendrung dipilih sebagai pimpinan kelompok,sedangkan Here dan Beles (1963) menemukan bahwa orang yang banyak bicara dalam rapat umumnya duduk pada posisi kursi yang lebih tinggi.
            Hal yang serupa juga ditemukan oleh Flor(1985) dalam risetnya,bahwa posisi meja para eksekutif pada suaut kantor senantiasa cendrung pada posisi sudut ruang dibandingkan dengan karyawan lainnya.[4]


C. RUANG PRIBADI VS RUANG PUBLIK
            Setiap orang, baik ia sadar ataupun tidak,memiliki ruang pribadi (personal space) imajiner yang ia bila dilanggar,akan membuatnya tidak nyaman. Kita selalu membawa ruang pribadi ini kemanapun kita pergi, juga ketika naik lift atau naik bus kota yang penuh sesak. Begitu masuk ke lift, sebagai konpensasi atas terlanggarnya ruang pribadi,kebanyakan orang berdiam kaku, berusahaa untuk tidak menyentuh orang lain, menghindari tatapan orang lain,menatap langit-langit, atau petunjuk diatas pintu lift, mereka baru kembali ke keadaan normal lagi begitu mereka keluar dari lifti.
            Untuk membuktikan lebih seksama bahwa setiap orang mempunyai ruang pribadi ini,bila anda laki-laki ,hampirlah seorang wanita yang tidak anda kenal (yang biasanya ruang pribadinya lebih besar daripada ruang pribadi orang yang anda kenal) sedekat mungkin dengan anda. Misalnya anda duduk tiba-tiba disampingnya di perpustakaan, padahal ruag yang ada cukup lapang, ia akan memberi reaksi, seperti bergeser kesamping,atau meletakkan  buku atau tas sebagai pembatas antara anda dan dia. Bila ia pindah ketempat lain, ikutilah dia dan duduklah di dekatnya seperti tadi. Kali ini mungkin ia agak sedikit cemberut,mengerutu, atau melototi anda,bila ia menjauh lagi, dekat lagi,. Kini mungkin ia membentak anda untuk tidak menganggunya. Atau dia kabur meninggalkan anda. (anda dapat juga melakukan hal tersebut terhadap seorang pria,dengan resiko anda akan dianggap homosexual).
            Ruang  pribadi kita identik dengan “wilayah tubuh” (body territory), satu dari empat kategori wilayah yang digunakan manusia berdasarkan persepektif lyman dan scott. ketiga wilayah lainnya adalah: wilayah  public (public territory), nyakni tempat yang secara bebas dimasuki dan ditinggalkan orang, dengan sedikit kekecualian (hanya boleh dimasuki oleh kalangan orang tertentu atau syarat tertentu); wilayah rumah (home territory), nyakni wilayah public yang bebas dimasuki dan digunakan orang yang mengakui memilikinya, misalnya bar homosexsual dan klub prifat dan wilayah interaksional (interaksional territory), nyakni tempat pertemuan yang memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal,seperti tempat pesta atau tempat cukur.
            Dalam berinteraksi sehari-hari di dalam rumah maupun di luar rumah, kita mengklaim wilayah pribadi kita, kelurga menetapkan siapa menempati kamar yang mana. kamar pribadi lazimnya adalah ruang paling pribadi, sementara ruang-ruang lainnya yang kurang pribadi berturut-turut adalah ruang tengah(keluarga), ruang tamu,teras,halaman dan jalan, bahkan saat makanpun,tidak jarang anggota keluarga, khususnya ayah,menempati kursi tertentu,biasanya dikepala meja,kebingungan bisa terjadi saat ada kerabat atau tamu yang tiba-tiba duduk di kursi kepala keluarga.
Saat kita kuliah atau belajar diperpustakaan, sering kita ,menaruk buku dimeja atau menaruk jaket di atas kursi,sebagai tanda bahwa meja dan kursi itu adalah”milik” kita. Kita bahkan dapat meniggalkan meja dan kursi tersebut untuk sementara,miasalnya kita pergia ke WC atau mengambil buku di rak. Jika seseorang telah memindahkan tas atau jaket kita tersebut, ketika kita kembali, dan menemukan tas dan jaket orang lain, kita menjadi marah karna ia telah mengambil walayah kita. Ketua jurusan atau pembantu dekan di universitas mengatur ruang kerja mereka agar kursi mereka dapat dikenali, dan kalau bisa tidak seorang pun duduk disana. Kita juga menggunakan pagar, memasang tanda “do not disturb”, “dilarang masuk,” “awas ada anjing galak,” “kecuali penghuni,” “bahkan jalan umum,” atau stiker mobil “bila anda dapat membaca ini, anda terlalu dekat,” untuk menunjukkan wiilayah kita.[5]
            Penelitian lain mengenai ruang pribadi berkenaan dengan  hubungan pengaturan ruang (unsur-unsur arsitektural, desain interior,tempat duduk dan sebagainya) dan perasaan manusia serta interaksi. Misalnya, diperkirakan bahwa para mahasiswa mulai menandai bangku tertentu didalam kelas sebagai ”bangku mereka”, paling cepat pada kuliah kedua. Meskipun anda tidak meminta kembali tempat duduk yang sedang diduduki orang lain karna anda sedikit terlambat,boleh jadi anda merasa jengel  melihat seseorang yang duduk dikursi itu. Didalam ruangan belajar perpustakaan kampus, mahasiswa cendrung untuk melindungi privacy-nya dengan duduk sejauh mungkin dari yang lainnya. Cara lain adalah dengan duduk berselonjor, memakai kursi didepannya untuk menopang kakinya. Bila mereka meniggalkan mejanya,mereka akan “menjaga” meja tempat itu dengan menggeletakkan buku dan kertas-kertasnya atau meninggalkan bajunya untuk menutupi sandaran kursi. Seberapa jauh anda mempertahankan ruang pribadi anda akan bergantung, tentu saja pada kepribadian dan gaya komunikasi anda. Bila anda duduk terlalu dekat kepada saya di perpustakaan, saya akan bangkit dan pindah. Tapi mari kita bertukar peran, anda mungkin anda melotot kepada saya dan bahkan membantingkan buku-buku serta kertas-kertas anda sehingga memenuhi sebagian besar meja.[6]


D. POSISI DUDUK DAN PENGATURAN RUANG

            Saat anda pertama kali memasuki ruang kuliah dan memilih kursi, anda harus memutuskan dimana anda akan duduk,di belakang, didepan, di tengah, posisi duduk yang anda putuskan, bila anda berpeluang untuk itu,boleh jadi akan ditafsirkan orang, termasuk dosen anda. Bila anda memilih duduk di depan, mungkin anda dianggap orang pandai, ingin memperoleh nilai yang baik, hangat, terbuka, atau mencari perhatian. Posisi di tengah diindentikkan dengan kerendahan hati, tidak ingin menonjol, sedangkan posisi dibelakang diasosiasikan dengan ketidakpedulian atau kebodohan.
            Setiap budaya mengkonsepsikan pola komunikasi diadik (dua orang yang) yang berlainan. Secara garis besar, orang barat senang berbicara berhadapan, sedangkan orang timur senang berbicara berdampingan membentuk siku-siku. Bagi orang timur, orang cina khususnya, mengesankan tidak nyaman dan konfrintatif. Sebabnya antara lain, karna orang timur ingin menjaga keselarasan (berkerja sama) dengan orang lain, sedangkan orang barat bersifat individualis dan suka tantangan. Dalam banyak budaya timur, pengaturan tempat duduk mencerminkan perbedaan status dan peran. Dikorea misalnya, tempat duduk disebelah kanan idi dalam mobil, kantor, atau rummah, dianggap tempat duduk terhormat. Di jepang, orang yang dihormati duduk disalah satu kepal meja yang berbentuk persegi panjang; pejabat berikutnya dikanan dan kiri posisi senior ini; dan posisi rendah duduk dekat pintu dan ujung meja yang berlawanan dengan tempat duduk orang yang paling berkuasa.
            Secara umum dapat dikatakan, semakin formal penataan ruangan, semakin formal pula komunikasi yang dikehendaki. Hubungan pembicara dengan pendengar dalam suatu kuliah, seminar, lokakarya atau pelatihan, juga beragantung pada furniture. Terdapat tiga pola dasar dalam pembelajaran dikelas,nyakni pola tradisional, pola sepatu-kuda, dan pola modular.pembicara yang menggunakan pola traditional, duduk atau berdiri di depan ruangan, apa lagi menggunakan mimbar,sementara pendengar duduk berjajar kebelakang, mengesan berkuasa, menjaga jarak, dan menggurui pendengarnya. Bila kursi dan meja diatur berbentuk sepatu-kuda ( U tau berbentuk setengah lingkaran), sementara pembicara berdiri atau duduk di tengahh-tengah kedua tepinya, maka jarak status ini mengesankan lebih sempit, dan komunikasi dua arah atau bahkan multi arah pun lebih lancar. Pola modular paling jarang digunakan, baru dilakukan bila pembicara menghendaki kerja sama kelompok.
            Pendataan ruang atau gedung mempengaruhi cara berkomunikasi. Anggota keluarga yang tinggal dilantai yang sama akan cendrung lebih akrab satu sama lain daripada mereka tinggal pada lantai yang berbeda. Status sosial atau tingkat kekuasaan seseorang tidak pelak mempengaruhi tipe rumah pribadi, ukuran ruang kerja,dan furniturenya, terutama dinegara-negara yang otoriter dan dalam  masyarakat yang feodalistik/paternalistic,semakin besar ruang kantor kerja seseorang, dan semakin tinggi kursinya, semakin tinggi pula statusnya.
            Pada zaman Orde Baru, statu Soeharto terlihat pada cara ia dan para menterinya duduk. Soeharto duduk dikursi dengan meja lebar yang juga melambangkan kekuasaanya,semantara para menteri duduk berjejer didepannya dengan khidmat, melaporkan perkembangan terakhir dan melaksanakan apapun “titah” sang presiden. Dalam komposisi seperti itu, tampa mengenal orang yang duduk sekalipun, kita tau siapa yang menjadi bos. Kekuasaan soeharto yang tampak paling “agung”  adalah ketika ia berdiri  khidmat diteras istana merdeka pada setiap upacara kemerdekaan Indonesia, 17 agustus, dihadapan puluhan ribu peserta upacara dihalaman istana, jauh sebelum itu, untuk menunjukkan kekuasaannya yang besar dan rasanya yang super keseluruh dunia, Hitler merncang suatu struktur yang massif. Tempat rapat umum Nurenberg itu luasnya 15 kali lebih luas lapangan sepakbola Amerika. Tribun berbicara di latarbelakangi 170 tiang  batu yang berjajar, setinggi 60 kaki dan dilengkapi 1.200 lampu sorot. Pesan nonverbal struktur fisik yang melemgkapi gemuruh hampir sejuta suara manusia itu memperteguh perasaan superioritas mereka.
            Dalam acara seremonial, orang-orang penting biasanya menempati kursi paling depan yang kualitasnya lebih baik daripada kursi-kursi dibelakangnya. Dalam jamuan formal yang diadakan suatu lembaga pemerintah (lembaga keprisidenan, kedutaan asing,dan sebagainya), penempatan orang pada kursi yang tepat lebih diperhatikan lagi: siapa punya status bagaimana dan duduk dimana. Kesalahan yang dilakukan dapat ditafsirkan sebagai pelanggar etiket yang serius. Pengalaman ekstrim dapat ditemukan dalam pengadilan. Hakim duduk di atas kursi yang tinggi, sementara yang terdakwa duduk di tengah ruangan, mengesankan betapa rendah statusnya. Saat pengadilan Nurdin Halid- mantan Direktur Puskut Hasanuddin Sulawesi selatan yang juga anggota DPR/MPR yang dituduh mengkoripsi dana Simpanan Wajib Khusus Petani (SWKP) cengkeh di Sulawesi selatan yang akhirnya dibebaskan maret 1999­‑di sulawesi selatan, protes masyarakat muncul ketika Nurdin duduk di samping pengacaranya, tidak ditengah ruangan sebagaimana lazimnya.[7]

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
komunikasi nonverbal dapat diperoleh melalui hubungan-hubungan komunikasi verbal dan nonverbal. Atau dengan kata lain komunikasi verbal lebih mudah diintepretasikan dengan melihat tanda-tanda nonverbal yang mengirimi komunikasi nonverbal tersebut.komunikasi nonverbal dapat memperkuat dan menyangkal komunikasi verbal. Bila ada ketidaksejahteraan antara komuniksi nonverbal dengan verbal seseorang khususnya lebih percya pada nonverbal
DAFTAR PUSTAKA

Dr.arni Muhammad,komunikasi organisasi,bumi aksara,Jakarta:2007
Prof,Dr.H.Afiet.Cangara,pengantar ilmu komunikasi,raja grafindo persada,Jakarta:2008
Riswadi,ilmu komunikasi,Graha Ilmu,Jakarta:2009
James G.Robbin Dkk,komunikasi yang efektif,pedoman ilmu jaya,Jakarta:1995
Prof.dr.deddy mulyana,ilmu komunikasi,remaja persadakarya,Jakarta:2007
Stewart l. Tubs-Sylvia Moss,human komunikation,remaja rosda karya,bandung:1996


[1] Dr.arni Muhammad,komunikasi organisasi,bumi aksara,Jakarta:2007,hal,152-153
[2] James G.Robbin Dkk,komunikasi yang efektif,pedoman ilmu jaya,Jakarta:1995,hal,74-75
[3] Riswadi,ilmu komunikasi,Graha Ilmu,Jakarta:2009,hal,
[4] Prof,Dr.H.Afiet.Cangara,pengantar ilmu komunikasi,raja grafindo persada,jakarat:2008,hal,112-113
[5] Prof.dr.deddy mulyana,ilmu komunikasi,remaja persadakarya,Jakarta:2007,hal,406-407
[6] Stewart l. Tubs-Sylvia Moss,human komunikation,remaja rosda karya,bandung:1996,hal,123
[7] Ilmu komunikasi suatu komunikasi,hal,415-416

2 komentar:

  1. Bereh that winza... kunjungi blok aq juga ye http://ummisaliah.blogspot.com/
    masih banyak kurangnya sieh win...

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke sip ummi . . .
      yang penting usaha dan terus belajar . . . ^_^ hehe

      Hapus